Agak bingung sebenernya, maklum pertama kali buat! wkwkkwkw
happy reading, hope you like it reader :*
Title: The Love Power
Author: Vincensia Aprilia a.k.a Jung Hyera \=D/
Genre: Romantic, Sad, dll
Rating: PG 14
Cast:
1. You/Vincensia Aprilia a.k.a Jung Hyera
2. Thunder MBLAQ a.k.a Cheondung MBLAQ
3. Sandara 2NE1 a.k.a Sandara Park 2NE1
4. Junho 2PM a.k.a Lee Junho 2PM
5. Dongwoo Infinite a.k.a Jung Dongwoo
Hyera pov
“Cheondung-Ssi…”
Aku menggapai tubuhnya yang hangat itu. Aku memeluk tubuhnya
dari belakang.
Tanganku memegang erat perutnya yang sixpack itu.
Tak terasa air mataku telah membasahi punggung
Cheondung-ssi.
Tanganku di elusnya, mencoba menenangkan aku.
Lalu di lepaskannya kedua tanganku dari pinggangnya, dan
membalikan tubuhnya sehingga wajah kami sekarang berhadapan-hadapan.
Tak lama kemudian ia segera menggapai pinggangku, dan mulai
memelukku.
Jikadia memelukku, aku akan terasa lebih tenang dan aman.
Ia mengelus elus rambutku dan mulai mencium keningku.
Ku balas pelukannya dengan erat. Seakan akan aku tak mau
melepaskannya selamanya.
Pundak Cheondung-ssi sudah basah dengan airmataku.
“Tenang, pasti kita berdua akan di setujui..” Katanya sambil
mencium pipiku.
Lalu aku mencoba menatap kedua bola matanya.
Sungguh, mata itu memancarkan sebuah keseriusan. Tatapan
matanya yang tak pernah berbohong padaku, seakan memberi janji yang pasti di
suatu hari akan di tepatinya.
Lalu ia menyibakkan
poniku yang berantakan dan segera mengusap airmata yang membasahi kedua pipiku.
“Kuyakin engkau akan menjadi milikku selamanya” Ucapnya
sambil mencium keningku lagi. Aku memang sangat mencintainya.
Tetapi ada halangan yang menjauhkan kami dari kenyataan itu.
Aku tidak disetujui oleh Noona nya, Sandara Park.
Sudah 2 tahun ini kami menjalani hubungan terlarang ini. Dan
Cheondung selau mencoba melamarku, dan alhasil kami selalu tak di setujui oleh
noona-nya.
Kami berdua sangat saling mencintai, walaupun waktu baru
berjalan 2 tahun. Hari demi hari kami jalani bersama.
Lalu, perlahan kami melepaskan pelukan yang hangat itu.
Sekarang, ia memegang kedua pipikudan mencoba menatap mataku dalam dalam.
“Neol Saranghae” Katanya sambil mengecup bibirku.
--
Aku diantar pulang olehnya dengan motor merah kesayangannya
itu.
Di perjalanan, aku tak mampu berkata apa-apa. Aku hanya
memegang erat pinggangnya, sambil menyandarkan kepalaku dipunggungnya.
Aku mencoba mengingat kejadian yang terjadi beberapa saat
yang lalu.
“Ya! kamu itu tak
pantas berada disamping Dungie ku. Dia itu Artis, sedangkan kau hanyalah orang
biasa! Kau tak pantas bersamanya. Aku bisa mencarikan ia yeoja yang lebih
pantas darimu! banyak sekali artis yeoja yang mau dengannya. Cih!! kamu hanya
merusak reputasi Dungieku”
Selalu kuingat perkataan yang keluar dari mulut Sandara
Onnie itu. Kata yang terlontar, yang sakitnya hingga menghujam jantungku.
Memang aku hanyalah orang biasa, bukan artis atau orang
berdarah biru. Aku memang bukan siapa siapa.
Tetapi aku adalah orang yang mencoba mencintai Cheondung-ssi
dengan tulus.
Sebenarnya aku tak mau menangis di depan Cheondung-ssi. Aku
tak mau membuatnya bersedih.
Tak terasa aku sudah sampai di depan rumahku. Motor sport
merah milik Cheondung-ssi di parkirkannya di dalam garasi rumahku.
“Kemana Dongwoo-ah?” Tanyanya sembari membantuku untuk
melepaskan helm yang menmpel di kepalaku.
“Dia pergi, menyelesaikan tugas sekolahnya” Kataku agak
sedikit terisak.
Dongwoo adalah adikku. Dialah satu satunya anggota keluarga yang
tinggal bersamaku, karena orangtuaku tinggal di Busan.
“Aigo, kenapa kau masih menangis? Ya! aku gendong kau sampai
ke kamar ya? aku tahu kau pasti lelah” Katanya sambil meraih badanku.
Digendongnya aku ke kamar.
Aku diletakkanya diatas ranjang dengan perlahan.
tetapi aku tak melepaskan leher Cheondung-ssi dari dekapan
tanganku. kutatap matanya dalam dalam, dan mulai menariknya keatas kasur.
Sekarang posisinya berbaring di sebelah kananku. Ku peluknya
dengan erat dan sangat erat.
Ku tak mau melepaskannya dari pelukkanku . Aku memeluk
kakinya dengan kakiku. Seperti sedang memeluk guling.
“Cheondung-ssi.. Saranghaeyo” Kataku pelan sambil mengecup
hidungnya. Ia balas memelukku dan mencium bibirku.
Disibaknya poniku lalu ia mencium keningku. Dielusnya rambutku
dengan lembut,dan mataku dipandanginya dalam dalam.
“Aku berjanji, aku akan melamarmu, Hyera-ah” Katanya sambil
memelukku erat sekali.
Aku mengantuk sekali, dan akhirnya aku tertidur.
**
Aku terbangun, dan posisiku masih dipeluk oleh Cheondung-ssi.
Cheondung-ssi masih tertidur pulas. Kulihat jam digital yang melingkar di
tangan Cheondung-ssi.
Sudah pukul 8 malam rupanya. Sebentar lagi Dongwoo akan
pulang. Dan aku harus membangunkan Cheondung-ssi agar cepat cepat kembali.
Kukecup matanya yang masih terpejam itu dengan lembut. Lalu
kulepaskan pelukannya dari tubuhku dengan perlahan dan aku mulai bangkit
berdiri.
Perlahan lahan matanya terbuka dan mengereyip. Aku hanya
tersenyum melihatnya.
“Sudah malam, Chagiya. Sebentar lagi Dongwoo pulang” Kataku
sambil mengelus pipinya.
ia bangkit, lalu tersenyum kepadaku, dan mengelus punggung
tanganku yang menempel dipipinya.
“Aku sangat sayang padamu, Chagiya!” Katanya meraih wajahku,
lalu mencium bibirku.
Kemudian ia memelukku. ia mengelus kepalaku dan berbisik
ditelingaku
“Aku berjanji, aku akan melamarmu, Hyera-ah.. janganlah
bersedih karena itu akan menyakitkan hatiku. Akan kuusahakan dengan seluruh
tenaga dan jiwaku agar Noonaku menyetujui kita, apapun yang terjadi” Katanya sambil mencium telingaku.
Segera merapihkan rambutnya.
Kubimbing langkahnya menuju ke garasi mobil, yang kebetulan
tak ada mobilnya karena dibawa oleh Dongwoo.
Ia segera mengenakan helm ke kepalanya. sebelum helm itu
terpasang, dia tersenyum dulu kepadaku.
Setelah semua beres, aku segera membukakan pintu garasi. Ia
melambaikan tangannya kepadaku, lalu
berlalu.
**
BIIIPP..BBIIPPP..BIIPPP
Handphoneku berbunyi. Pada pagi hari itu aku mendapatkan
sebuah pesang singkat yang isinya seperti ini.
From: Cheondung-ssi
Selamat pagi, Chagiya ♥
hari ini
aku ada shooting Acara di MBC bersama MBLAQ.
Tentu aku
sangat sangat senang jika kau mau menemaniku disana. datang ya?
Lalu aku segera mebalas pesan singkat darinya secepat kilat.
To:
Cheondung-ssi
Aku pasti
datang.
Aku akan
segera kesana bersama Dongwoo-ah.
Aku akan
datang secepat burung elang (?)
SEND
Lalu aku segera membersihkan diri dan mulai ganti baju.
Semua kejadian yang aku alami kemarin, sudah aku lupakan
sepenuhnya. Aku berjanji tak akan menangis lagi di depan Cheondung-ssi, Dan aku
akan seutuhnya mempercayai kata katanya.
Semua ucapannya, mulai dari janjinya akan melamarku dan akan
meyakinkan kalau aku akan disetujui oleh Noonanya.
Aku mulai mencari cari Dongwoo ada dimana. Dan ternyata aku
menemukannya sedang bermalas malasan di depan Televisi.
Rambutnya masih acak-acakan, dan mukanya masih lusuh akibat bangun
tidur.
“Ya! Dongwoo-ssi. Nappeun! kenapa kau belum mandi? Aigo..” Kataku
sambil menjitak kepala adikku yang satu ini.
Aku tertawa saat melihatnya meringis kesakitan. Matanya menatapku
seakan akan aku ini sangat menjengkelkan. Bibirnya manyun melihat Noona nya
mentertawainya.
“Apa lihat lihat? kau mau mengantarkan aku ke MBC tidak? kau bisa
bertemu dengan So Nyeo Shi Dae disana..” Kataku berusaha membujuknya untuk
mengantarkan aku.
Wajahnya berubah menjadi berseri. Wajahnya meberi isyarat bahwa ia
tak percaya akan apa yang aku katakan barusan.
“Ne.. ne..ne.. Tunggu aku, aku akan cuci muka dan akan mengantarmu
ke Studio MBC” katanya melonjak senang.
Adikku yang satu ini memang sangat mengidolakan Seohyun So nyeo
shi dae.
Katanya dia sangat imut dan cocok sekali menjadi maknae.
**
Sesampainya di salah satu Studio MBC yang sedang menyelenggarakan
sebuah acara music tersebut, aku dan Dongwoo segera mencari tempat duduk di
belakang kamera bersama penonton yang lain.
Hanbal
dagagamyeon dubal meoleojijiman
Jogeum deo
gaggai yeopye
Ggok buteo
seoseo an nwa jullae
Oneuleun
nae mam modu boyeojullae
Terdengar dari atas panggung suara salah satu personil group A
Pink yang sangat sangat enerjik membawakan lagu yang setahuku berjudul I Don’t Know itu.
Setelah penampilan mereka rampung, MC yang membawakan acara itu segera naik
kepanggung.
MC yang mebawakan acara tersebut adalah Eunhyuk Super Junior
bersama Yoseob Beast.
“Nee.. Hyeong, penampilan mereka sangat manis bukan? nah, setelah
ada yang manis manis, sekarang kita panggilkan yang keren keren..” Kata Yoseob
kepada Eunhyuk di depan kamera, bersuaha untuk menghibur permisa di belakang
layar kaca.
“Ne, kita panggilkan.. embellaek *logat mereka* (MBLAQ)” Kata
Eunhyuk sambil melambaikan tangan kepada MBLAQ.
Naege
annyeongira malhajima
Geureon nunbicheuro naege malhajima
Baby say yes, baby say yes
Monalija gateun pyojeongeulhago
Oh oh oh oh oh
Oh oh oh oh oh
Oh baby say yes, baby say yes
Geureon nunbicheuro naege malhajima
Baby say yes, baby say yes
Monalija gateun pyojeongeulhago
Oh oh oh oh oh
Oh oh oh oh oh
Oh baby say yes, baby say yes
Nan meonghaniseoseo barabogoisseo
**
Setelah semua acara selesai, semua kru dan staff beristirahat,
terutama para bintang tamunya.
Aku mencari cari Cheondung-ssi di depan ruang restroom. Tetapi tak
ada.
Saat itulah aku merasa ada yang memegang pundakku. Refleks, aku
kaget.
“Noona, Cheondoong Hyeong menunggumu di belakang restroom” Bisik
Dongwoo yang ternyata mengagetkan aku.
“Aku pulang saja, jika ada perlu kau tinggal menghubungiku..”
Katanya sambil menepuk nepuk pundakku.
Lalu aku segera mencari Cheondung-ssi di belakang restroom.
Tiba tiba saja ada yang memelukku dari belakang. Seperti bau wangi
yang aku kenal.
“Chagiya, kemana saja kau.. aku merindukanmu Chagiy” Kata Cheondung-ssi
sambil mendekatkan wajahnya ke pipiku .
Aku balas mengelus tangan yang melingkar di perutku itu.
“Aaa, andwae.. kita baru saja tak bertemu 7 jam kau sudah rindu
padaku, Cheondung-ssi” Kataku sambil meraih kepala belakang Cheondung-ssi dan
mengelusnya.
Tempat itu sangat sepi, jadi tak mungkin ada yang melihat kami
berdua disini.
Saat kami berdua asik saling memadu kasih karena kerinduan yang
tiada tara, tiba tiba seorang Yeoja
memanggil dengan nada tinggi dari arah
belakang.
PPLAAAKKKK
Ditamparnya pipi kiriku dengan keras. Aku terjatuh dan berlutut
dibawah lantai semen ruangan itu.
--
“Berhenti kau lakukan itu, Park Sanghyun!!” Teriak Yeoja itu
sambil menarik Cheondung-ssi dari dekapanku.
“BABO YEOJA!!”
“Hentikan, Noona!” Teriak
Cheondung-ssi sambil mendorong Noonanya, Sandara.
“Sudah ku peringatkan berapa kali hah? kau piker aku hanya main
main, hah!?” Bentaknya dengan menuding nunding wajahku dengan jari telunjuknya.
Aku hanya dapat tersungkur menyaksikannya. Aku mencoba menahan air
mataku. Aku tak mau Cheondung-Ssi melihatku menitikan airmata, karena ku tahu,
dia pasti akan sedih melihat ini.
Cheondung-ssi membantuku berdiri, tetapi aku menangkis tangannya,
mencoba bangkit berdiri sendiri lalu berlari meninggalkan mereka.
**
Aku berjalan tertatih sambil memegangi pipi kiriku yang di tampar
tadi. Perih rasanya, tetapi aku mencoba menahan perihnya.
Ku keluarkan ponsel dari kantong bajuku. Ku tekan kontak
bernamakan Dongwoo lalu menelponnya.
“Dongwoo, bisakah kau
menjemputku sekarang?”
“Oh, ne noona!
waeyo? kenapa suaramu bergetar? apa kau sakit?”
“Tak apa, Chakkaman!”
“Ne, ne”
DIT
Sebenarnya apa yang salah pada diriku? sehingga Onnie Dara sangat
tidak menyukaiku? Apa yang harus kulakukan?
Lalu aku terduduk saat itu juga di ruangan yang tak banyak manusia
berlalu lalang itu. Pipi kiriku masih dalam posisi di pegangi oleh tangan
kiriku.
Tak terasa, airmataku mulai meleleh menjalari sela sela jari jari
tangan kiriku yang sedang menutupi pipi kiriku.
Apa yang kau lakukan Jung hyera?! Apa itu? air mata? bukankah kau
berjanji, wajahmu itu tak boleh ternodai oleh airmata!?
Mianhae, Cheondung.Ternyata aku ini tak sekuat yang diperkirakan.
Aku ini lemah!! Aku menyesal Cheondung.
Mianhanta
Saat aku duduk terkulai di tempat itu, tiba tiba ada sebuah tangan
yang memegang pundakku.
Dongwoo-ah, Pikirku.
Aku segera meraih tangan tangan itu.
“Gwaenchana, nona?”
Seorang namja telah duduk berjongkok di sampingku. Seorang namja
yang tak kukenal, tetapi taka sing wajahnya.
“Nona? Gwaenchana?”
Katanya sekali lagi.
--
Aku hanya bisa terpaku melihat ia, yang mencoba membantuku bangkit
berdiri.
Aku tak bisa berkata kata, dengan melihat apa yang sdang terjadi
di depanku.
Aku bangkit berdiri dengan di bantu oleh namja itu. Wajahnya
menandakan bahwa ia benar benar mengkhawatirkan keadaanku saat ini.
“Aku akan mengantarkanmu ke ruanganku, Noona..”
Dan anehnya aku menuruti saja apa kata katanya. Tanpa berkata kata
lagi, aku diajak oleh namja itu ke ruangannya.
Aku berjalan tertatih, di bantu oleh namja itu.
Ssesampainya disana, aku di bantu duduk disebuah sofa putih yang
terdapat di tengah tengah ruangan tersebut.
Ruangan ini seperti sebuah Restroom, dimana tempat para artis yang
biasanya habis nge-stage beristirahat.
“Nona, kau tidak apa?” Katanya sambil melepas tangan kiriku yang
sedari tadi di buat untuk menutupi pipi kiri bekas tamparan tadi.
“Nona, pipimu bengkak!” Katanya sambil berlalu, sepertinya
mengambil sesuatu.
Diruangan itu hanya ada aku dan namja itu saja. Sepi, aku tak tahu
penghuninya ada dimana.
Tak lama, namja itu kembali dengan sebuah baskom berisi air dan
sebuah handuk kecil berwarna putih.
Aku masih mematung, tak berkata kata sedikitpun.
Namja itu berjongkok, dan posisi wajah kami saling berhadapan
Lalu ia mulai mengompres pipiku yang ternyata sudah membengkak
itu.
Dengan perlahan ia mengusap usap pipiku. Namja ini sangat baik
pikirku.
“Oppa..” Kataku sambil memegang tangan namja yang sedang
mengompres pipiku.
“Kau berjanji takkan katakan ini kepada siapa siapa kan?” Kataku
kali ini sambil menitikan air mata.
“Nona, kenapa kau harus menangis? Lagipula aku takkan mengatakan
hal ini kepada siapa siapa. Jinja!” Katanya sambil mengusap air mata yang
menggenangi pipiku.
Lalu ia tersenyum padaku. Senyumnya tulus. aku tak pernah melihat
senyum oang setulus ini denganku!
Aku membalas senyumnya.
“Nona, Ireumi mwoyeyo?” Katanya sambil meneruskan mengompres
pipiku.
“Jung Hyera imnida..” Jawabku sambil tersenyum kecil kepadanya.
“Namaku Lee Jun..”
“Aku tau itu” Kataku sebelum ia menyelesaikan kata katanya.
Dia tertawa kecil mendengarkan omonganku.
“Lee Junho. Geudae??” Jawabku sambil membalas tawa kecilnya tadi.
“Ne, ne, ne. Bangapseumnida” Katanya sambil menganggukan
kepalanya.
“Apa kau tak takut jika netizen tau kalau kau bersama seorang
Yeoja?” Tanyaku kepadanya.
Ia menatapku sebentar. lalu berhenti mengompresku dan berkata,
“Aku tak takut, jika aku berada dengan yeoja yang nantinya akan
menjadi kekasihku” Jawabnya sambil tertawa tawa.
Aku yang mendengarnya pun ikut tertawa.
“Ya! aku ini baru bertemu denganmu oppa! Kau ini sangat lucu..”
Kataku sambil menepuk pundaknya.
Tak lama kemudian ia mengeluarkan sebuah sapu tangan dari kantung
banjunya.
“Ini, aku mengerti keadaanmu saat ini” Katanya sambil menyodorkan
sapu tangan itu kepadaku.
Sapu tangan berwarna hijau tosca, di pojok kanan bawah ada
tertulis nama ‘Lee Junho’ disitu.
Mungkin ini pemberian dari fansnya, pikirku.
“Tutupilah pipimu dengan sapu tangan itu nona! karena, aku tak
yakin pasti bahwa bengkakmu itu akan langsung hilang”
“GOMAWOYO!” kataku agak berteriak karena senang.
*
Aku segera pergi dari ruangan itu, dengan diantar oleh namja itu.
“Nona, mau kuantar sampai ke parkiran mobil?” Tawarnya dengan
senyum yang baik itu.
Aku menatap sebentar matanya seolah ingin mengartikan kata
katanya. Namja ini, ah! sangat peduli padaku.
Kurasa ini awal yang baik untuk memulai pertemanan kami. Aku
takkan pernah menyesal telah benar benar mengenal namstar ini.
Aku hanya menggeleng, mencoba untuk memberitahunya agar tak usah
repot repot.
Lalu ia tersenyum tanda mengerti, dan berakhir dengan
menganggukkan kepala.
Tiba tiba Dongwoo datang dari arah belakang dengan nafas
terengah-engah...
To be Continued~
FF pertama saya, yang di posting pertama kali di blog pribadi. Have fun to reading, hope u like it reader ^^,
Love,
Vincensia